Nanga Bulik : hasil cerita selama 12 menit tentang arti Nanga Bulik

Penginapan Sederhana di Nanga Bulik
Dalam perjalanan dari Kota Sampit - Kudangan (perbatasan Kal-Bar) dengan menggunakan roda dua sangat melelahkan, apalagi cuaca hari itu hujan-panas-hujan, kebetulan hari menjelang malam akhirnya diputuskan untuk mencari penginapan di sekitar kota Nanga Bulik, butuh waktu lama juga karena baru kali itu menginjakkan kaki di bumi Lamandau. Akhirnya menemukan penginapan sederhana dan berada dibibir sungai Lamandau, kebetulan juga nama penginapan itu adalah "SEDERHANA".

Sungai Lamandau dan letak Muara
  Seperti biasa, empu-nya penginapan menanyakan surat identitas, setelah itu mempersilahkan untuk menginap (karena identitas lengkap, he..he..he..). Mungkin karena ingin mengetahui tentang kota Nanga Bulik, dengan menanyakan sambil ngobrol kesini-kesana, empu-nya menceritakan bahwa Nanga Bulik adalah muara pertemuan 2 sungai yang air berputar-putar (bolak-balik). Ketika jaman kayu, selalu saja ada persembahan untuk selamat jika melewati pertemuan 2 sungai itu. Dan ternyata Muara itu tidak jauh dari penginapan Sederhana yang berjarak sekitar 341 meter. Mungkin hanya keburu malam cerita tentang Nanga Bulik hanya 12 menit saja.

2 komentar:

  1. mmmhh inget keur ngora euy.. 2 taun ngalalana ka nangabulik.. waas pisan.. thank gan,

    BalasHapus
    Balasan
    1. eleh-eleh eta Kang Iwan, geuningan aya orang sunda oge diditu, hanjakal teu panggih. nuhun nya, lumayan jang kenang-kenangan, he..he..he..

      Hapus