Serah Terima Peta Hasil Pemetaan Partisipatif Dan Dokumen KKA Yang Difasilitasi oleh Yayasan Puter Indonesia Kepada Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur

Pada hari Rabu, 28 Mei 2014, bertempat di Gedung Pertemuan Tingkat II Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur telah diselenggarakan pertemuan yang berjudul "Serah Terima Hasil Pemetaan Partisipatif dan Dokumen Kesepakatan Konservasi Alam (KKA) di 12 Desa Dampingan ke Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur"

acara serah terima peta hasil pemetaan partisipatif dan kka
Dalam sambutan Bupati Kotawaringin Timur,  Bapak H. Supian Hadi, S.IKom. yang dibacakan oleh Assisten I Kab. Kotim, Bapak I Made Dikantara, sangat berapresiasi terhadap kegiatan pemetaan partisipatif dan belajar bersama warga mengenai wilayah yang harus dilindungi untuk generasi berikutnya yang difasilitasi oleh Yayasan Puter Indonesia dengan dukungan dana dari Usaid-Ifacs yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. Disamping itu, program pemetaan partisipatif ini sangat mendukung untuk program-program pemerintah ke depan tentang rencana pembangunan yang berkelanjutan. Sementara dengan pemetaan desa secara partisipatif ini, mudah-mudahan menjadi penyemangat agenda Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2014-2015, untuk terselesaikannya tata batas wilayah, tata guna lahan dan luas wilayah desa-desa se Kabupaten Kotawaringin Timur agar tertata tertib menyongsong terbitnya Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa.

hadirin yang terundang dalam acara serah terima peta dan kka
Dalam kegiatan ini, hadirin yang terundang dalam acara ini adalah Ketua DPRD Kab. Kotim, Ketua Komisi I Kotim, Sekretraris Daerah Kotim, Pengadilan Negeri Sampit, Pengadilan Agama Sampit, Kapolres Sampit, Dandim Sampit, BPMPD Kotim, Bappeda Kotim, BLH Kotim, Dinas PU Kotim, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kotim, Camat Seeranau dan Camat Pulau Hanaut, desa yang dilakukan pemetaan partisipati adalah : Kades Terantang Hilir, Kades Batuah, Kades Seragam Jaya, Kades Ganepo, Kades Makarti Jaya, Kades Rawasari, Kades Hanaut, Kades Babaung, Kades Bapinang Hilir, Kades Babirah, Kades Hantipan, Kades Bapinang Hilir Laut serta perwakilan BPD dan tokoh masyarakat, wartawan Radar Sampit, wartawan Tabengan dan wartawan Kalteng Pos.

Serah Terima Peta hasil Pemetaan Partisipatif kepada PemKab Kotim

PT Rimba Makmur Utama (RMU) Bersama Warga Membentuk Regu Siaga Api


Menurut informasi yang dapat di percaya, pada akhir bulan April 2014, telah terbentuk 3 (tiga) Regu Siaga Api yang meliputi Desa Mendawai, Desa Tewang Kampung dan Desa Kampung Melayu Kabupaten Katingan. Pembentukan Regu Siaga Api ini merupakan tindak lanjut dari hasil beberapa pertemuan yang telah mencapai kesepakatan antara PT Rimba Makmur Utama dengan 3 (tiga) desa tersebut untuk belajar bersama-sama dalam menjaga lingkungan dan mengantisipasi kebakaran lahan di wilayah administrasi ke 3 (tiga) desa tersebut.
Musyawarah Kegiatan Regu Siaga Api di Desa Mendawai
Dalam pembentukkannya, Pemerintahan Desa, BPD serta warga desa setempat turut terlibat dalam pertemuan dan berakhir pada terbitnya SK Pemerintah Desa untuk Pembentukkan Kepengurusan Regu Siaga Api di masing-masing Desa.
Dalam pengadaan peralatan Operasional Regu Siaga Api, PT Rimba Makmur Utama menyediakan 3 Set/lengkap Perahu Ces, 9 Set/lengkap alat Pemadam Kebakaran, Seragam Perlengkapan dinas serta dana operasional Regu Siaga Api.
Peralatan Pemadam Kebakaran Lahan
Sebagai tahap pertama, dalam menjalankan operasinya adalah selama 6 bulan penuh, mulai dari tanggal 1 Mei 2014  sampai 31 Oktober 2014. Sistem operasi Regu Siaga Api dilakukan setiap hari mulai pagi sampai sore dengan cara bergililiran pada Regu Siaga Api 3 (tiga) desa tersebut dengan melakukan patroli pada cakupan wilayah desa yang rentan dan selalu terbakar pada periode-periode tertentu.
Regu Siaga Api Desa Kampung Melayu

Pulau Hanaut

Pulau Hanaut adalah sebuah hamparan daratan diantara dua jalur aliran sungai Mentaya. Posisinya terletak di daerah Samuda dan Bapinang. Panjang pulau ini adalah 1.986 m dengan lebar 438 m namun tidak merata lebarnya. Menurut cerita dari warga Desa Hanaut, dinamakan Hanaut karena adanya perkawinan antara Hana dan Uut di tempat ini, jadinya dinamakan Pulau Hanaut.

Pulau Hanaut
Secara administrasi, wilayah Pulau Hanaut ini dibagi dua menjadi wilayah desa Basirih Selatan dengan Desa Bapinang Hulu.
Nama Pulau Hanaut dipakai untuk penamaan Kecamatan, yaitu Kecamatan Pulau Hanaut. Sampai saat ini di dalam Kecamatan Pulau Hanaut ada 14 desa, yaitu :
1. Satiruk
2. Serambut
3. Bantian
4. Bapinang Hilir Laut
5. Hantipan
6. Babirah
7. Bapinang Hilir
8. Babaung
9. Panyaguan
10. Bamadu
11. Bapinang Hulu
12. Hanaut
13. Makarti Jaya
14. Rawasari

Data penduduk Kecamatan Pulau Hanaut, Maret Tahun 2014 adalah sebanyak 16.976 jiwa, dengan sumberdaya alam unggulan Kelapa Dalam, Karet, Durian, Pertanian dan Perikanan.