Disisi lain, mereka keberatan dengan pernyataan bahwa rotan di Kotim merupakan hasil hutan, padahal sebenarnya rotan yang dihasilkan adalah hasil budidaya kebun rotan sejak tahun 1963 di wilayah Kotim dan sekitarnya.
siap-siap meruntih rotan |
Untuk bulan Agustus 2013 ini, harga rotan makin terjun bebas ke angka yang kuran realistis jika diperjualbelikan, basah Rp 1.100 - 1.900, kering Rp 6.300 - 7.000/kg. Dan informasi yang didapat, banyak warga sedang berpikir ulang untuk memanen rotan dikala harga sedang tidak bagus ini.
Secara matapencaharian, penurunan harga ini secara langsung memengaruhi penurunan pendapatan ibu-ibu dan bapak-bapak yang sumber pendapatannya dari hasil meruntih rotan. Seperti yang terjadi di Desa Batuah, Terantang Hilir dan Terantang Kecamatan Seranau Kotim, hanya ada beberapa bos rotan besar yang masih bisa menggiatkan ibu-ibu dan bapak-bapak untuk meruntih. Dan yang ada di pikiran bos rotan besar tersebut adalah saya tidak ingin melihat yang tidak diinginkan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar