Bicara mengenai BBM (solar
dan bensin) di Sampit dan sekitarnya pastilah menggiurkan. Mengapa ?, hanya
hitungan 4 jam (solar) dan 6-7 jam (bensin) saja, 5 SPBU yang ada di kota
Sampit habis, padahal sebelumnya diisi oleh tangki pertamina sebanyak 8.000
liter s/d 10.000 liter/hari.
Lantas bagaimana dengan yang tidak kebagian BBM dalam antrian ?,
yach disinilah bisnis menggiurkan untuk yang mendapat antrian paling depan (walaupun ada semacam ngasih jatah antrian
karena harus saling memahami keadaan) namun setelah dijual kembali kepada
yang memerlukan, ternyata hasilnya lumayan.
Hasilnya yang lumayan bagaimana ? yach hasilnya lumayan sebagai
pilhan untuk :
1. Alternatif
pekerjaan disamping pekerjaan utama karena pendapatan langsung diraih per hari
2.
Bisa menabung
untuk mencicil kreditan mobil dan motor
3.
Mendingan (truk) mengantri solar daripada
mengangkut pasir/semen yang hasilnya lebih tinggi
4. Sebagai
pekerjaan daripada menganggur
Hasil diatas adalah semata-mata untuk menyambung hidup untuk keluarga mereka.
Hasil diatas adalah semata-mata untuk menyambung hidup untuk keluarga mereka.
salah satu SPBU di sekitar Sampit |
Lantas, bagaimana dengan rencana (jika jadi) kenaikan BBM dalam waktu dekat ? mereka baru bisa
memastikan berlanjut/berhenti setelah melihat dan mendengar kenaikan itu
sembari mencari peluang permintaan dari yang membutuhkan BBM itu sendiri.
Peluang permintaan tersebut adalah karena bakal adanya 2 harga BBM dan banyak
kebutuhan BBM dipelosok kampung dan desa.
Selain itu, mengenai harga BBM di Sampit nanti tidak begitu
menjadi masalah besar dan yakin berapapun BBM akan dibeli karena daripada mesin
tidak hidup..., he..he..he...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar