Menurut pengusaha rotan di desa Terantang, H. Tarjo, pasca lebaran 2015 ini dunia rotan di Kotim mengalami penurunan tajam dalam harga, yang lebih parah lagi setelah murah harganya ech pembelinya tidak ada.
Menurut informasi yang didapat, rotan murah dan sepi pembeli salah satunya adalah banyaknya atau "banjir" rotan di negara China.
|
Pengusaha Rotan dari Desa Terantang, H. Tarjo |
Rotan di Terantang dari tahun ke tahun ibarat pasang-surut sungai Mentaya, pasang (naik harga) sebentar, namun surutnya (turun harga) setiap saat. |
|
|
|
|
Kapal Pengangkut Rotan khas Desa Terantang |
Peran pemerintah dalam menjaga keberadaan rotan ini sangat diharapkan, karena tanpa niat baiknya, perekonomian di desa ini bisa mengganggu ketergantungan hidupnya. Dan yang lebih tragis lagi, mau diapakan kebun rotannya.
|
Kelompok Ibu-ibu Peruntih Rotan |
Hampir 65 % ibu-ibu di Desa Terantang, dalam membantu ekonomi keluarganya adalah bekerja dalam dunia Rotan.
|
Istirahatnya Ibu-Ibu Meruntih Rotan |