Untuk mengenang insiden Haymarket, 1 Mei dijadikan sebagai Hari Buruh Internasional.
Sebuah peradaban besar dunia seringkali ditandai dengan adanya suatu bangunan adikarya yang menjadi masterpiece. Banyak orang menyebutnya sebagai keajaiban dunia atau wonders. Tapi seringkali wonders
tersebut identik dengan raja, penguasa, dan dinasti pembuatnya. Dan
melupakan jutaan buruh yang membangunnya: Yang rata-rata berusia hanya
hingga 30 tahun, atau mungkin bekerja sepanjang hari dan malam tanpa
upah, dengan status budak.
Mesir Kuno memiliki Piramid. Salah satunya merupakan
piramid agung di Giza, yang dibangun sekitar 5000 tahun yang lalu. Konon
piramid ini bisa terlihat dari bulan. Selain memiliki fisik
mengagumkan, piramid Giza juga membuat kagum para ahli arkeologi karena
akurasi ordinasinya yang mengacu pada rasi bintang Orion. Juga karena
kerumitan bentuk ruang di dalamnya, dengan banyak ruang rahasia dan
diindikasi penuh harta karun. Walau demikian, Piramid tetap identik
dengan Pharaoh (Firaun), dan terlupakan pula jasa jutaan buruh yang membangunnya selama tiga dasawarsa.
|
Demo buruh (VIVAnews/Anhar Rizki) |
China memiliki Tembok Besar yang membentang sepanjang
6.700 kilometer. Tembok yang katanya bisa dilihat dari bulan tersebut
dibangun sebagai pertahanan terhadap musuh yang datang dari utara.
Tembok ini dibangun oleh beberapa dinasti dari sekitar abad 5 SM hingga
abad ke 16. Tapi yang dikenang adalah Kaisar Qin Shihuang sebagai
pemrakarsa dalam pembangunan tembok secara masif pada 220 SM. Maka
terlupakanlah jasa 2 hingga 3 juta buruh yang mati dalam pembangunannya.
Hal ini mencetuskan pertanyaan menarik: Ketika peran
buruh sering terlupakan, apakah peradaban merupakan manifestasi ego
penguasa? Apakah peradaban adalah wujud dari megalomaniak seorang raja
yang ingin memperlihatkan kebesarannya? Atau mungkin sekedar membuat
bangunan indah untuk mendiang istrinya?
Namun kemudian sejarah mencatat bahwa para buruh
melakukan perlawanan ketika peran mereka terlupakan. Para buruh menolak
untuk bekerja selama 19 – 20 jam perhari dengan upah yang sangat minim.
Kemudian pada tanggal 1 Mei 1886 sekitar 400.000
buruh di Amerika Serikat mengadakan demo besar-besaran selama empat hari
di Chicago. Demo itu kemudian berujung pada penangkapan dan penembakan
terhadap para aktifis buruh, yang kemudian dikenal sebagai insiden
Haymarket. Untuk memperingati insiden Haymarket, para buruh kemudian
menjadikan 1 Mei sebagai Hari Buruh International, yang lebih populer
disebut May Day.
Mungkin May Day merupakan sebuah momentum
yang mengingatkan manusia. Bahwa peradaban (yang dibangun dari cipta,
rasa, dan karsa manusia) idealnya menghargai setiap lapisan masyarakat.
Peradaban bukanlah manifestasi individualisme sekelompok manusia untuk
mengeksploitasi manusia yang lain. Walau sejarah pernah mencatat bahwa
eksploitasi dan ekspansi pernah menjadi bagian dari peradaban di masa
lalu, bukan sebuah dosa untuk berharap terciptanya peradaban masa depan
yang lebih baik. (Bayu Galih)
sumber informasi : http://tinulad.wordpress.com/2008/05/03/may-day/